Proses Dunia Perkuliahan, Dikala Situasi Pandemi

Avatar

Oleh: Erwin Rahman

PEDULIRAKYAT.CO.ID — Seperti yang sudah kita ketahui bersama, dengan adanya wabah Corona saat ini membuat kita harus #StayAtHome. Tak terkecuali, kita pun harus belajar di rumah dan mendapatkan materi pelajaran/kuliah secara daring. Sudah Kurang lebih sebulan kita harus belajar di rumah, tidak bertatap muka, dan menerima pelajaran dari grup whatsapp, aplikasi videoZoom, dan sebagainya. Makin banyak pula tugas-tugas yang diterima dan mesti dikerjakan.

Bagaimana Proses Dunia Perkuliahan dikala situasi pandemi ini ? Di satu sisi, terutama dalam sisi medis, dengan belajar daring kita membantu mengurangi resiko terpapar virus COVID-19.Di sisi lainnya, pembelajaran online (daring) ini sebenarnya melatih kita untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi seperti akses internet dan belajar pun tidak hanya sebatas materi yang ada di buku. Banyak sekali sumber-sumber di internet, dari website, artikel, ataupun jurnal-jurnal yang dapat memberikan informasi tambahan dan terkini.

Belajar dari rumah dengan perkuliahan online, juga mengurangi kejenuhan perkuliahan secara konvensional yang mana kita harus duduk di dalam kelas selama beberapa jam dan mendengarkan guru/dosen berbicara. Pembelajaran online membuat kita dapat belajar melalui gambar, teks, video dan suara secara bersamaan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi terkini, dan tentunya ini menarik dan sesuai dengan generasi milenial yang sangat akrab dengan teknologi gadget.
Beberapa dampak negatif pun mulai terasa. belajar melalui gadget, ada godaan untuk membuka media sosial lain atau bacaan lainnya dan hal ini tentunya dapat mengganggu konsentrasi kita. Terutama dalam efektifitas pembelajaran online ini.

Bagi orang-orang yang lebih senang dengan pembelajaran tatap muka dalam perkulihan, tentunya ini menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi. Tak dapat dielakkan, bahwa kita merupakan makhlus sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Melalui media sosial atau aplikasi internet sepertinya tidak cukup memberikan kepuasan untuk belajar dengan baik. Apalagi jika ada keterbatasan dalam sinyal atau akses internet yang kurang memadai yang menghambat sistem belajar online ini.

Dalam beberapa kasus, kondisi kita yang #StayAtHome membuat hidup kita memang jadi lebih santai sulit. Ada yang tertinggal mengikuti kelas/kuliah online-nya karena lupa jadwal kuliah, ada juga yang kesulitan menyesuaikan waktu dosen diluar jadwal perkuliahan, dan masih banyak sekali hambatan-hambatan lainnya.

Yang menjadi sorotan saat ini, mengenai banyaknya tugas-tugas yang harus dikerjakan selama perkuliahan online ini. Dari kesulitan memahami materi karena tidak bisa bertanya langsung dengan dosen hingga kesulitan dalam mengatur jadwal pengerjaan tugas. Pada akhirnya, beberapa mahasiswa mulai merasakan stres akademik.Terkadang banyak mahasiswa yg merasakan rasa gelisah (panik) dalam perkuliahan online karena tidak pernah melakukan hal ini bahkan tidak banyak menggunakan teknologi/gawai dengan dalih lebih menyukai pembelajaran langsung.

Stres akademik yang merupakan respon yang muncul karena terdapatnya ketegangan yang disebabkan oleh tuntutan akademik yang harus dikerjakan oleh individu. Dan stres akademik yang tidak bisa teratasi dapat membuat motivasi belajar turun. Maka tentunya Pembelajaran daring akan sukses jika saling terintegrasi,antara ketersediaan sarana yg mencukupi,dan komitmen antara pengajar dan peserta didik.

Meskipun kita sedang dalam masa karantina dan banyak hambatan untuk bergerak bebas, bukan berarti kita menjadi lupa dengan hak dan kewajiban kita sebagai seorang pelajar. Kita berhak untuk mendapatkan pendidikan dan kita pun berkewajiban untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *