Berita  

Pemkot Semarang Menuju Penerapan New Normal Masa Covid-19

Avatar

PEDULIRAKYAT.CO.ID, SEMARANG — Saat penetapan kebijakan dalam persiapan pelaksanaan tatanan normal baru (New Normal) masa covid-19 dari pemerintah pusat, yakni oleh presiden Jokowi. Dimana dari penetapan kebijakan tersebut, aparat TNI dan Polri untuk dan telah terjun ketitik-titik kerumunan 14 Propinsi dan 25 Kabupaten/Kota. Baik dititik-titik tempat central maupun umum, dalam protokol kesehatan bagi masyarakat. Yakni dengan penerapan kedisiplinan prosedur tatanan hidup New Normal.

Dari hal tersebut disambut baik, serta akan diterapkan oleh pemerintah kota (Pemkot) Semarang.

Menurut Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan, sebelum keputusan kebijakan penetapan new normal diberlakukan tanggal 08 Juni 2020, dan hal ini menanti terobosan dan mulai ada pembaharuan atau inovasi hingga 06 Juni 2020. Maka terobosan penetapan kebijakan itu merupakan konsep hidup baru atau new normal.

“Untuk itu sebagai contohnya Dinas pendidikan punya masukan apa? Misalnya siswa kelas 5&6 SD sudah boleh masuk tapi tetap pakai masker. Adapun kelas 1-4 dapat pakai jarak waktu untuk jam sekolahnya. Dan masuknya bisa bergiliran. Dari ini kan bisa didiskusikan segera. Demikian pula disektor lainnya, seperti hiburan dan pariwisata yang terdampak besar pandemi covid-19,” kata Hendi.

Sementara itu khusus dilingkungan PNS Pemkot. Semarang, Hendi menuturkan, sudah dilakukan penerapan hal itu, yakni sift kerja. Serta pembatasan pun dilakukan dengan meminimalkan banyak orang.

“Jadi pembatasannya, kalau ada OPD yang banyak pegawainya tidak ada kegiatan. Maka konsepnya satu hari masuk, dia hari libur. Namun sebaliknya, jika ada OPD yang pegawainya sedikit, maka satu hari masuk, satu hari libur,” tuturnya.

Adapun disinggung soal untuk Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Hendi menambahkan, tetap dijalankan Pemkot hingga saat ini. Dan itu merupakan dari kesiapan menuju kehidupan normal baru. Oleh karenanya, dengan PKM sebagai jalan tengah untuk mengingatkan masyarakat, kalau covid-19 ada di sekitarnya. Untuk itu patroli diperlukan selama PKM masih diterapkan dan diperlukan untuk mengingatkan.

“Jika masih ada masyarakat yang tidak pakai masker dijalan. Yach, silahkan balik kanan atau suruh saja push up. Dan patroli itu untuk mengingatkan, agar masyarakat menjaga dan mematuhi kedisiplinan. Dari hal itu sudah bukan sosialisasi lagi, tapi sudah jadikanlah kebiasaan untuk hidup baru atau new normal,” tambahnya.(Tri/Lind media/email)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *