PEDULIRAKYAT.CO.ID, BULUKUMBA – Tambang ilegal di Desa Batang, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, diduga tidak memiliki izin. Tambang ini juga sangat dekat dengan pemukiman warga, sehingga sangat berdampak buruk bagi warga.
Menurut salah seorang warga, tambang galian itu sudah lama beroperasi. Meski dirinya tidak mengetahui persis, namun pemilik tambang itu juga masih milik warga sekitar.
“Pemilik tambang itu masih warga desa Batang. Tapi jika kita berpikir dampak dari tambang itu warga setiap harinya menghirup debu,” kata warga yang enggan menyebutkan identitasnya sesuai dalansir INIKATA.
Kata dia, ada tiga titik keberadaan tambang itu. Pemilik dari tambang juga masih dengan orang sama. Walaupun narasumber ini tak ingin mengungkapkan identitas pemilik tambang tersebut.
Tak hanya itu, pemilik tambang tersebut juga disebut punya beking kuat. Sehingga pekerjaan tambang galian ilegal tersebut berjalan mulus.
Terpisah tokoh pemuda desa Batang Syamsul Bahri Majjaga, mengatakan untuk memperoleh izin dalam dunia pertambangan tentu diperlukan
banyak kajian, termasuk dampak lingkungan sekitar.
“Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan yang besar resikonya. Maka dari itu, studi kelayakan menjadi suatu dokumen yang sangat penting,” kata Zul akrabnya, Minggu,12 Mei 2019.
Dengan demikian dokumen studi kelayakan bukan hanya tumpukan kertas yang didalamnya memuat konsep, perhitungan angka-angka dan gambar-gambar semata.
Namun dokumen studi kelayakan akan menjadi penentu dalam pengambilan keputusan apakah rencana suatu
pertambangan dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan atau tidak.
“Beberapa diantaranya adalah kajin lingkungan hidup. Artinya jika sejauh ini perusahaan tambang galian tersebut tidak memperhatikan asas kajian maka sangat mendesak dan penting untuk di tinjau ulang segala dokumennya. Itu jika dokumennya ada,” tutup Zul. (*)
