Survei Popularitas Bakal Calon Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto Urutan Pertama

Avatar

PEDULIRAKYAT.CO.ID, BULUKUMBA — Bakal calon Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto dinilai mempunyai peluang paling besar mempertahankan kursi Bupati pada Pilkada Bulukumba tahun 2020 mendatang. Hal ini tercermin dari hasil survei Saifulmujani Research and Consulting (SMRC) yang banyak beredar di media sosial.

​Dimana Tomy Satria unggul pada semua kategori survei, baik popularitas, akseptabilitas maupun elektabilitas. Dari dua sampai sembilan simulasi jumlah pasangan calon, Tomy Satria juga konsisten bertahan di posisi teratas.

​Dari simulasi semi terbuka dengan menggunakan alat bantu, elektabilitas Tomy Satria unggul dengan persentase 29,3 persen. Disusul Askar HL 20,0 persen, Kahar Muslim 5,6 persen. Sementara 28 bakal calon lainnya memiliki tingkat keterpilihan dibawah 5,0 persen. 19.5 persen responden tidak memberikan jawaban.

​”Sedangkan dari lima citra; perhatian pada rakyat, jujur, bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, tegas dan berwibawa, Mampu memimpin yang dimiliki Tomy Satria lebih tinggi dibanding Askar HL. Inilah yang menjelaskan elektabilitas Tomy Satria sementara lebih tinggi dibanding Askar HL,” kalimat yang dikutip dari kesimpulan survei.

​Untuk popularitas atau tingkat pengenalan dan akseptabilitas atau tingkat kesukaan Tomy Satria Yulianto juga tertinggi. Hasilnya pipularitas Tomy Satria 81 persen dan disukai dari yang kenal 93 persen.

​Disusul berturut-turut, H. Askar HL popularitas 79 persen dan akseptabilitas 85 persen, Kahar Muslim popularitas 54 persen dan akseptabilitas 78 persen, Andi Hamzah Pangki popularitas 53 persen dan akseptabilitas 79 persen. Sementara popularitas 27 nama bakal calon lainnya masih berada diposisi 40 persen kebawah.

​”Secara kualitas, Tomy Satria lebih tinggi dibanding Askar HL. Dari yang tahu, yang menyukai Tomy Satria Yulianto 93%, sedangkan yang menyukai Askar HL 85%,” dikutip dari aalag satu poin kesimpulan.

​Simulasi jumlah pasangan calon juga unggulkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Tomy Satria. Dari dua sampai sembilan jumlah pasangan calon, Tomy Satria konsisten diposisi teratas. Dari draft digital yang beredar, simulasi sembilan nama elektabilitas Tomy Satria berada diangka 37.1 persen. Disusul berturut-turut; Askar HL 23.7 persen, Andi Hamzah Pangki 5.4 persen, Arum Spink 4.9 persen, Andi Edy Manaf 3.2 persen, Andi Muchtar Ali Yusuf 2.7 persen, Andi Murniati Makking 0.2 persen, Andi Bau Amal 0.2 persen dan Syahruni Haris 0.0 persen. Sementara yang tidak memberikan jawaban 22.7 persen.

​Sementara untuk simulasi tujuh pasangan calon elektabilitas Tomy Satria 38.5 persen. Disusul berturut-turut; Askar HL 25.9 persen, Andi Hamzah Pangki 5.6 persen, Andi Edy Manaf 3.2 persen, Andi Muchtar Ali Yusuf 2.7 persen, Andi Murniati Makking 0.2 persen, Syahruni Haris 0.0 persen dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 23.9 persen.

​Survei ini menyimpulkan, saingan terdekat Tomy Satria adalah Askar HL yang mendapat dukungan antara 23,7 persen hingga 34,4 persen.

​”Di semua simulasi pilihan tertutup (9-2 nama calon bupati) Tomy Satria Yulianto mendapatkan dukungan tertinggi. Dukungan yang didapat Tomy Satria Yulianto di semua simulasi tersebut sekitar 37,1 persen – 40,2 persen,” kesimpulan dan saran yang dikutip dari draft digital SMRC.

​Kesimpulan lain, Tomy Satria sampai saat survei dilakukan mempunyai peluang paling besar untuk mempertahankan kursi bupati. Hanya memang dengan angka itu dukungan kepada Tomy Satria belum istimewa.

​”Tomy Satria Yulianto sampai saat survei mempunyai peluang paling besar untuk mempertahankan kursi bupati. Namun dukungan kepada Tomy Satria Yulianto belum istimewa,” dikutip dari salah satu poin kesimpulan.

​Dari keterangannya, survei ini dilakukan pada tanggal 14 sampai 20 November 2019. Apakah survei ini benar atau tidak? Koordinator SMRC Wilayah Sulawesi, Riswandi Atto Taroempoe yang dikonfirmasi tidak membantah hasil survei itu, namun dia juga enggan memberikan keterangan pembenaran. Dia beralasan baru saja melihat hasil yang berseleweran itu.

​Meski begitu, dia membenarkan bahwa tim riset SMRC di Sulawesi memang sudah turun di Kabupaten Bulukumba. “Iya, kita memang pernah turun,” kata Atto sapaan akrabnya, Sabtu malam 1/12/2019) sesuai rilis yang diterima pedulirakyat.co.id.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *