Isu Dualisme Hasil Muktamar IMM XX di Palembang Masih Berkembang, Versi Zaki Resmi Bentuk Sekjend dan Bendum

Avatar

PEDULIRAKYAT.CO.ID, JAKARTA — Polemik yang terjadi di Muktamar XX IMM di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) yang digelar, 1-3 Maret 2024, kini masih berkembang isu dualisme.

Antara kepemimpinan Zaki Nugraha dan Riyan Betra Delza masing-masing sebagai Ketua Umum DPP IMM. Hanya saja periodesasi yang beda, kalau Zaki periode 2023-2025 sedangkan Riyan periode 2024-2026.

Versi Zaki baru-baru ini juga resmi terbentuk Sekretaris Jenderal (Sekjend) dan Bendahara Umum (Bendum), yaitu Abdul Wahid sebagai Sekjend dan Rahmat G. Ebu sebagai Bendum. Kalau versi Riyan, M Zaki Mubarak sebagai Sekjend dan M.M Firdaus Suudi sebagai Bendum.

Diketahui, kalau Sekjend dan Bendum Zaki Mubarak baru hari ini Sabtu 09 Maret 2024 viral di media sosial.

Sesuai pantauan redaksi pedulirakyat.co.id, Flayer Zaki Selaku Ketum, Wahid sebagai Sekjend dan Rahmat sebagai Bendum. Itu dijadikan status di Whatsapp salah satu kawan Zaki Mubarak, yaitu Tri Laksono.

“Bismillah Tum, Jend, Ndum. Sudah saatnya IMM harus kembali berani bicara lantang akan semua kebijakan dan hal yang merugikan masyarakat. Saya percaya periode ini akan jadi yang berbeda, mari kita kawal bersama,” ungkap Tri, Sabtu (9/3).

“Terimakasih atas dukungan moral dan moril semuanya, baik dari abangda ayunda maupun adinda. Saya percaya langkah ini sebagai panggilan hati dan ikhtiar bersama agar IMM memiliki sikap, keberpihakan yang sebagaimana seharusnya,” tambahnya.

Kader IMM dari DPD Banten ini yang juga Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP IMM 2021-2023 ini, menegaskan bahwa IMM harus jadi jembatan untuk masyarakat.

“Sewaktu-waktu boleh saja kita jadi mitra strategis, tetapi jika itu salah maka kita harus bersikap kritis. IMM harus jadi jembatan untuk masyarakat agar segala hajat bersama dapat kita menangkan, agar tidak ada kebijakan yang merugikan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *